Never Ending dakwah, Dakwah muslim, Kewajiban Dakwah, Perjalanan Dakwah, Ujian Dakwah
Sebagai seorang muslim, kita harus menunaikan kewajiban secara seimbang,
kepada Rabb, diri, keluarga, masyarakat dan kepada dunia secara umum sebagai
bukti pelaksanaan tugasnya sebagai khalifatullah fil ‘ardhi. Semua itu menuntut
kemampuan kita dalam menentukan skala prioritas waku, tanaga dan pengorbanan
untuk kemudian diisi dengan amalan yang telah ditentukan, baik yang wajib
maupun yang sunnah. Diantara sekian banyak perintah
yang perlu kita lakukan adalah kewajiban berdakwah. Dakwah adalah menyampaikan
kebenaran dan menunjukkan jalan kepada kebaikan dengan semata-mata untuk
mengharap ridha Allah semata. Setiap muslim
laki-laki maupun perempuan wajib untuk mengemban amanah dari Allah ini.
Dakwah bukan hanya diperuntukkan bagi mereka yang berbicara di mimbar dan
didengarkan oleh puluhan atau bahkan ratusan jama’ah. Seperti sabda Nabi
Muhammad SAW; “Ballighuu ‘annii walau
aayah”, dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara; dapat dengan melalui
media tulis, cetak, maupun elektronik. Dan bahkan dapat
juga dilakukan dengan memberikan contoh didalam tingkah laku sehari-hari.
Sekecil apapun, yang namanya kebaikan adalah kewajiban kita untuk menyampaikan
dan haknya untuk disampaikan.
Perjalanan dakwah masih panjang dan ujian dakwah sudah menghadang
ditengah kita. Terkadang para da’i berhasil menghadapi ujian kesulitan dan
penderitaan, tetapi tidak berhasil menghadapi ujian kemudahan dan kenikmatan
dunia. Dan demikianlah yang pernah diungkapkan oleh generasi terdahulu kita: Ubtuliina bid-dhorraa fashabarnaa ubtuliinaa
bis-sharraa falam nashbir (kami diuji dengan kesulitan, maka kami bersabar,
kami diuji dengan kemudahan tetapi kami tidak sabar). Oleh karenanya, hanya
aktivis dakwah yang ikhlaslah yang dapat berhasil keluar dari ujian dan fitnah
dalam dakwah tersebut
Puncak dari
tawaran Allah adalah tawaran untuk menjadi penolong Allah (Anshorullah). Maukah kita
menjadi penolong Allah ? Padahal sejatinya Allah tidak membutuhkan pertolongan
kita. Tetapi inilah bahasa yang sangat indah, bujukan yang sangat halus, ajakan
yang tidak ada yang bisa menangkapnya kecuali orang-orang yang beriman dan para
da’i yang hatinya hidup serta siap memberikan sesuatu yang terbaik untuk agama
Allah. Dan sebagai
buahnya adalah dominasi dan kemenangan Islam serta kejayaan umat Islam. Wallahu
A’lam Bishawaab.
Semoga kita mampu menjadi agen Rasulullah sesuai dengan profesi dan
kemampuan kita masing-masing. Dan semoga Allah mencatat setiap perbuatan baik
kita di muka bumi sebagai salah satu bentuk Jihad fi Sabilillah. Amin